Rabu, 05 Januari 2022

Audit Teknologi Sistem Informasi

 UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI

 

 


Diajukan Guna Memenuhi Tugas

Matakuliah Audit Teknologi Sistem Informasi

Jakarta

 2021 / 2022



Definisi Audit TSI

Sebuah Audit sering didefinisikan sebagai independen pemeriksaan, inspeksi, atau ulasan.Sementara istilah ini berlaku untuk evaluasi banyak mata pelajaran yang berbeda, yang paling sering penggunaan, Quent adalah sehubungan dengan memeriksa laporan keuangan suatu organisasi atau akun.

Berbeda dengan definisi kamus konvensional dan sumber yang berfokus padakonotasi akuntansi audit, definisi yang digunakan oleh luas ruang lingkup audit standbadan dan dalam konteks audit TI tidak membatasi atau menganggap sub-objek di mana audit berlaku.

Misalnya, Organisasi Internasional untuk Pedoman Standardisasi (ISO) tentang audit menggunakan istilah audit yang berarti "sistemproses tematik, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti audit dan mengevaluasinya secara objektif untuk menentukan sejauh mana kriteria audit terpenuhi” dan glosarium Perpustakaan Infrastruktur Teknologi Informasi (ITIL) mendefinisikan audit sebagai “inspeksi dan verifikasi formal untuk memeriksa apakah suatu standar atau seperangkat pedoman sedang diikuti, bahwa catatan yang akurat, atau efisiensi itu dantarget efektivitas terpenuhi.”.

Interpretasi umum seperti itu sangat cocok untuk audit TI, yang terdiri dari berbagai standar, persyaratan, dan lainnya kriteria audit yang sesuai dengan proses, sistem, teknologi, atau seluruh organisasi yang tunduk pada audit TI


Jenis Audit dan Ruang Lingkup Audit TSI

Audit Keuangan

Audit keuangan terutama membahas praktik akuntansi dan kepatuhan terhadappersyaratan pelaporan keuangan dari berbagai jenis organisasi, khususnyaSebagian besar perusahaan yang menerbitkan sekuritas untuk dipertukarkan di pasar publik dan swastaorganisasi nirlaba atau organisasi nirlaba yang tunduk pada persyaratan hukum atau peraturantentang manajemen keuangan. Jenis audit ini telah lama berfokus tidak hanya padaapa yang dicatat dan dilaporkan oleh organisasi informasi keuangan, tetapi juga tentang bagaimanaorganisasi menjaga kelengkapan, akurasi, dan integritas informasi itu.

Audit keuangan di banyak organisasi adalah bagian dari internal dan eksternal kegiatan audit, tetapi untuk perusahaan publik dan organisasi lain yang audit keuangan industri terkait yang dilakukan oleh auditor eksternal menerima paling banyak perhatian. Auditor keuangan termasuk auditor TI yang memeriksa sistem, teknologi, atau prosedur teknis yang mendukung akuntansi dan pelaporan keuangan ditanggapi memungkinkan untuk membuat penentuan obyektif bahwa organisasi memenuhi undang-undang persyaratan dan standar yang berlaku atau untuk mengidentifikasi dan melaporkan kelemahan,kekurangan, atau kegagalan untuk memenuhi persyaratan.

Audit Operasional

Audit operasional memeriksa praktik manajemen dan proses operasional dan pro-prosedur untuk menentukan seberapa efektif atau efisien organisasi memenuhi tujuan. mengandaikan analisis tersebut bahwa organisasi telah secara eksplisit dinyatakan busi-tujuan ness, telah mengembangkan inventarisasi proses bisnis dan mendukung fungsi administratif dan teknis, dan telah menyelaraskan kegiatan operasional mereka hubungan dengan tujuan yang ingin mereka capai ruang lingkup Audit operasional TI dapat mencakup seluruh organisasi, satu atau lebih unit bisnis,proses organisasi, dan sistem yang mendukung proses dan organisasi tersebut. Berbeda dengan perspektif, retrospektif yang mencirikan sebagian besar audit sosial, audit operasional mengadopsi perspektif yang lebih berorientasi masa depan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan operasional dan menggunakan temuan tersebut untuk menargetkan peluang untuk perbaikan.

Audit Sertifikasi

Audit sertifikasi adalah evaluasi formal dari satu atau lebih aspek organisasi.kemampuan operasional tion terhadap persyaratan eksplisit yang terkait dengan eksternal standar atau metodologi yang ditetapkan secara final. Mencapai sertifikasi memberikandukungan eksternal bahwa suatu organisasi memenuhi kriteria yang ditentukan untuk suatu standar. Berhasil mendapatkan sertifikasi bukanlah indikasi bahwa organisasition berkinerja secara optimal atau dengan cara yang lebih unggul dari organisasi laintion; sebaliknya, sertifikasi mewakili bentuk jaminan independen bahwa suatu organisasi memenuhi setidaknya satu set persyaratan minimum.

Audit Kepatuhan

Audit kepatuhan terdiri dari berbagai pemeriksaan yang didorong secara eksternal dan internal.negara pemenuhan organisasi persyaratan hukum atau peraturan, industry standar, persyaratan lisensi, komitmen kontrak, atau kewajiban formal lainnya. Audit kepatuhan tumpang tindih secara konseptual dengan keuangan, operasional, dan sertifikasi audit dalam arti bahwa jenis audit tersebut sering membahas standar, praktik, atau ketentuan hukum yang merupakan persyaratan wajib bagi organisasi

Ruang Lingkup Audit TI

Ruang lingkup audit TI mencakup teknis dan komponen non-teknis, membutuhkan keahlian auditor yang berbeda dan melibatkan prosedur dan standar audit untuk secara efektif menangani administrasi dan fisikkal serta kontrol teknis. Rentang kendali yang berpotensi dalam cakupan untuk audit TI yang diberikan mencakup berbagai macam teknologi, proses, dan prosedur,aset organisasi, kemampuan operasional, dan fungsi manajemen dan pengawasan. Ruang lingkup audit tersebut biasanya mencakup sumber daya teknologi informasi, membuat audit TI secara langsung relevan dengan kepatuhan dan penegakan hukum privasi data di banyak negara


Jenis Pengendalian Audit TSI

Kategorisasi Kontrol

Organisasi biasanya mempertahankan sejumlah besar dan berbagai macam kontrol danpilih kontrol tersebut dari susunan kandidat yang sama luasnya atau lebih luas.kontrol dipertimbangkan untuk implementasi. Sama seperti item di alam semesta audit dapatdiatur atau dikategorikan dalam berbagai cara, banyak kategorisasi kontrol yang berbedapendekatan yang digunakan dalam kerangka kerja, metodologi, dan panduan yang tersedia.Skema pengorganisasian umum untuk kontrol termasuk yang didasarkan pada tujuan, sasaran,tive, fungsi, sifat implementasi, atau tingkat penerapan dalam organisasi

Kontrol Organisasi

Kontrol organisasi dipilih dan diterapkan sekali dengan penerapan di seluruh perusahaan. Kontrol tingkat entitas penting sebagai area fokus untuk audit internal dan eksternal karena mereka memberikan dasar untuk bagaimana organisasi-organisasi mengelola fungsi yang didukung kontrol. Kontrol tingkat entitas juga disertakan disusun dengan referensi ke dalam banyak jenis audit yang dilakukan di tingkat lain dari organisasi, sebagai unit bisnis, program dan proyek, dan aset teknologi semuanya memanfaatkan berbagai jenis kontrol tingkat entitas.

 

DAFTAR PUSTAKA

Gantz, Stephen. 2013. The Basics of IT Audit Purposes, Processes, and Practical

Information, Syngress, Elsevier.

Rabu, 18 November 2020

Review Jurnal Tugas Softskill

 

Judul : PERANCANGAN GAME BECOME A KING BERBASIS ARTIFICIAL INTELLIGENCE

Nama Penulis : Budi Serasi Ginting dan Fajar Ramadhan

Volume dan nomer : Volume 2, Nomer 1

Tahun : 2018

Nama Jurnal : Jurnal METHOMIKA

Reviewer : Muhammad Alief Panji Winarko (14118461)

Tanggal : 18 November 2020

 

Latar belakang :

Perkembangan game di dunia semakin pesat, tidak terkecuali di Indonesia. Baik game yang diaplikasikan secara online maupun stand alone. Industri dan bisnis pengembangan game juga sudah menjadi suatu hal yang menjanjikan, terbukti dengan banyaknya perusahaan pengembang game di Amerika, Eropa dan Asia. Oleh karena itu, permintaan akan pangsa pasar yang membutuhkan game-game keluaran terbaru sangat dinantikan oleh para gamer-gamer diseluruh dunia. Negara Indonesia masih terhitung sebagai konsumen game, ini dilihat dari tingkat konsumsi game yang sangat tinggi, terutama game console, Local Area Network (LAN) dan online.

Dalam kehidupan sehari-hari game sering digunakan sebagai media pengisi kekosongan waktu ataupun sebagai media pembelajaran. Bukan hanya itu, game saat ini sudah menjadi alternatif hiburan bagi semua kalangan usia. Game biasa digunakan oleh seseorang untuk menghilangkan rasa penat dan jenuh akibat rutinitas aktivitas. Game merupakan salah satu macam aplikasi yang dibuat dengan menggunakan basis kecerdasan buatan. Dilihat dari jenis atau genre game, banyak game pada saat ini bergenre Role Playing Game (RPG). Dimana game bergenre ini merupakansalah satu jenis game pilihan karena memasukkan unsur- unsur penceritaan yang kompleks serta seni peran yang membuat seseorang merasa seperti menjadi tokoh yang diperankannya dalam game tersebut.

 

Tujuan :

1.      Membangun sebuah software game dalam bentuk game RPG menggunakan perangkat lunak RPG Maker VX sebagai RPG Editor Engine dalam pembuatan sebuah game RPG.

2.      Mengimplementasikan kecerdasan buatan dalam membuat game Become a King menggunakan software RPG Maker VX.

3.      Sebagai sarana dalam mengenal software RPG Maker VX yang diharapkan seseorang mampu untuk membuat game sendiri.

 

Metode yang dipakai :

Analisis

Proses analisis dimulai dari mempersiapkan kebutuhan sistem (system requirement) game, baik dari segi ide cerita, alat bantu (tools) yang digunakan, file-file pendukung dan metode perancangan suatu aplikasi untuk mengaplikasikan game.

Teknik Pengumpulan Data.

Penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi (documentation), yaitu meneliti dan memilih beberapa sumber baik media cetak maupun media elektronik sebagai referensi guna mendukung penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis. Dan penulis mengambil beberapa buku dan website sebagai panduan dalam perancangan game RPG ini.

 

Pembahasan :

Menurut saya didalam jurnal yang saya bahas ini, secara keseluruhan membahas tentang bagaimana cara kita untuk membuat game yang bergenre RPG (Role Playing Game) yaitu game yang didalamnya memainkan tokoh – tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk merajut sebuah cerita. Didalam jurnal ini juga mengajarkan kita menggunakan metode analisis untuk mempersiapkan apa saja yang kita butuhkan sebelum memulai membuat game, seperti ceritanya, tokoh, alat yang digunakan, serta metode perancangan suatu aplikasi untuk mengaplikasikan game. Lalu setelah di analisis kita kumpulkan semua data dan dijadikan dokumentasi, yaitu meneliti dan memilih beberapa sumber baik media cetak maupun media elektronik sebegai referensi guna mendukung penelitian yang sedang dilakukan penulis.

 

Kelebihan apa dari jurnal yang kalian review :

a.       Dalam jurnal ini membahas secara detail untuk membuat game RPG (Role Playing Game) sangat membantu untuk pembaca yang ingin membuat game RPG tersebut,

b.      Seperti apa saja yang dibutuhkan didalam game, atau menu – menu apa saja yang biasa terdapat dalam game RPG.

c.       Didalam jurnal sudah terdapat gambar yang membantu pembaca untuk lebih mudah memahaminya.

Saran Pengembangan :

Saran saya hanya Bahasa yang digunakan menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca,

Kesimpulan :

Kesimpulannya Game Become a King ini merupakan salah satu media hiburan untuk pengisi kekosongan waktu yang dapat diaplikasikan oleh semua orang. Game ini juga melatih berfikir lebih cepat mengambil keputusan dalam permainan.



Referensi : 

Ginting B.Serasi,dkk.2018.PERANCANGAN GAME BECOME A KING BERBASIS ARTIFICIAL INTELLIGENCE.



Link Jurnal :

https://media.neliti.com/media/publications/235976-perancangan-game-become-a-king-berbasis-2f80331c.pdf

Rabu, 21 Oktober 2020

SISTEM PAKAR

Nama        : Muhammad Alief Panji Winarko

Kelas        : 3KA07

NPM        : 14118461

Tugas Video Sistem Pakar




Referensi :

1. Giarratano, J. & Riley, G., 2005, Expert Sistem: Principles and Programming, 4th Edition, PWS Publishing Company, Boston.

2.  Kusumadewi, Sri (2003). Artificial Intellegence Tehnik dan aplikasinya. Yogyakarta : graha Ilmu.



Kamis, 05 Desember 2019

Tugas Sinopsis Iklan

SINOPSIS IKLAN TEH PUCUK HARUM

Nama Anggota Kelompok :

1. Muhammad Alief Panji Winarko
2. Nur Muhammad
3. Marcelus Crystian


LATAR BELAKANG PEMILIHAN PRODUK

Alasan kelompok kita memilih Teh Pucuk sebagai iklan karena Teh Pucuk berharga murah terjangkau diberbagai kalangan umur dan teh pucuk harum dapat menyegarkan selagi kita dahaga atau kehausan.


SINOPSIS IKLAN TEH PUCUK HARUM

Di suatu siang yang sangat terik dan panas, terdapat sekelompok remaja mengobrol dan  berkumpul di taman sambil bernyanyi dan mendengarkan musik dengan lesu. Kemudian Datanglah temannya membawa sebotol minuman yang segar dan manis minuman itu adalah Teh Pucuk Harum. Kemudian para remaja mencoba meneguk Teh Pucuk Harum tersebut, 

walaa, mereka menjadi bersemangat setelah meneguk Teh Pucuk Harum....

Senin, 07 Oktober 2019

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI HINGGA SAAT INI



Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi



Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan istilah teknologi informasi), mulai dari gambar-gambar yang tak bermakna di dinding-dinding gua, peletakan tonggak sejarah dalam bentuk prasasti, sampai diperkenalkannya dunia arus informasi yang dikenal dengan nama internet.
1. Masa Prasejarah
Pada zaman ini, teknologi informasi dan komunikasi yang dilakukan oleh manusia berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang manusia kenal. Untuk menggambarkan informasi yang diperoleh, mereka menggambarkannya pada dinding-dinding gua tentang berburu dan binatang buruannya. Pada masa ini, manusia mulai mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka, kemudian melukiskannya pada dinding gua tempat tinggalnya. Awal komunikasi mereka pada zaman ini hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan menggunakan isyarat tangan.
Pada zaman prasejarah mulai diciptakan dan digunakan alat-alat yang menghasilkan bunyi dan isyarat, seperti gendang, terompet yang terbuat dari tanduk binatang, dan isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
a. 3000 SM
Untuk yang pertama kali, tulisan digunakan oleh bangsa Sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari piktografi sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi (penyebutan) yang berbeda sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
b. 2900 SM
Pada 2900 SM, bangsa Mesir Kuno menggunakan huruf hieroglif. Hieroglif merupakan bahasa simbol, dimana setiap ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Jika simbol-simbol tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian, maka akan menghasilkan sebuah arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa hieroglif ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
c. 500 SM
Pada 500 SM, manusia sudah mengenal cara membuat serat dari pohon papyrus yang tumbuh di sekitar sungai Nil. Serat papyrus dapat digunakan sebagai kertas. Kertas yang terbuat dari serat pohon papyrus menjadi media untuk menulis atau media untuk menyampaikan informasi yang lebih kuat dan fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya juga digunakan sebagai media informasi.
d. 105 M
Pada masa ini, bangsa Cina berhasil menemukan kertas. Kertas yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang kita kenal sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci, kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan dilumuri oleh tinta atau yang kita kenal sekarang dengan sistem cap.
2. Masa Modern (1400 M s.d. Sekarang)
a. Tahun 1455
Pada 1455, untuk pertama kalinya Johann Gutenberg mengembangkan mesin cetak dengan menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi dan dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.
b. Tahun 1830
Augusta Lady Byron menulis program komputer yang pertama di dunia. Ia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan mesin analytical yang didesain sehingga mampu memasukkan data, mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama, walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital.
c. Tahun 1837
Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode morse bersama Sir William Cook dan Sir Charles Wheatstone. Morse menggunakan kode-kode sederhana untuk mewakili pesan-pesan yang ingin dikirimkan dengan menggunakan pulsa listrik melalui kabel tunggal. Namun sinyal-sinyal yang dapat dikirim dengan baik hanya berada dalam jarak 32 km. Untuk jarak yang lebih jauh, sinyal-sinyal yang diterima menjadi terlalu lemah untuk direkam. Kemudian, Morse membangun peralatan relai yang ditempatkan di setiap 32 km dari stasiun sinyal. Relai tersebut berfungsi untuk mengulangi sinyal yang diterima dan mengirimnya kembali ke 32 km berikutnya. Relai terdiri dari sakelar yang dioperasikan secara elektromagnetik. Sistem telegraf kemudian segera digunakan untuk bisnis yang membutuhkan pengiriman pesan secara cepat untuk jarak yang jauh, seperti surat kabar dan pesan untuk perjalanan kereta api.
d. Tahun 1877
Pada 1877, Alexander Graham Bell menciptakan dan mengembangkan telepon yang dipergunakan pertama kali secara umum. Pada 1879, sistem pemanggilan telepon mulai menggunakan nomor yang menggantikan sistem pemanggilan nama. Hal ini untuk mencegah operator yang tidak mengenal semua pelanggan. Sistem penomoran telepon menggunakan huruf dan angka, dimana nomor telepon menggunakan sistem dua huruf dan lima digit angka.
e. Tahun 1889
Pada 1889, Herman Hollerith menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus yang dilakukan pada 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro Sensus tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.
Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis.
f. Tahun 1931
Pada 1931, Vannevar Bush membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan pelajar dan mahasiswa. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan.
g. Tahun 1939
Pada 1939, Dr. John V. Atanasoff dan dibantu oleh Clifford Berry berhasil menciptakan komputer elektronik digital pertama. Sejak saat ini, komputer terus mengalami perkembangan sehingga menjadi semakin canggih. Mengenai sejarah perkembangan komputer ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
h. Tahun 1973 – 1990
Pada masa ini, istilah internet diperkenalkan dalam sebuah paper tentang TCP/IP. Secara harfiah, internet (interconnected networking) diartikan sebagai rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Rangkaian pusat yang membentuk internet diawali pada 1969 sebagai ARPANET yang dibangun oleh ARPA (United States Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Beberapa penyelidikan awal yang disumbang oleh ARPANET di antaranya adalah kaedah rangkaian tanpa pusat (decentralised network), teori queueing, dan kaedah pertukaran paket (packet switching).
Pada 1981, National Science Foundation mengembangkan backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi dalam pemerintahan.
Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal sekarang. Kemudian pada 1986, IETF mengembangkan sebuah server yang berfungsi sebagai alat koordinasi di antara DARPA, ARPANET, DDN, dan Internet Gateway. Pada 1990-an, internet telah berkembang dan menyambungkan banyak pengguna jaringan-jaringan komputer yang ada.
i. Tahun 1991 – Sekarang
Sistem bisnis dalam bidang IT pertama kali terjadi ketika CERN memungut bayaran dari para anggotanya untuk menanggulangi biaya operasionalnya. Pada 1992, mulai terbentuk komunitas internet dan diperkenalkannya istilah World Wide Web (www) oleh CERN. Pada 1993, NSF membentuk InterNIC untuk menyediakan jasa pelayanan internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi (oleh General Atomics/CERFnet). Pada 1994, pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam berbagai segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Pada 1995, perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi, khususnya internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang lebih canggih.


Referensi :
1. https://www.indoworx.com/sejarah-perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-di-dunia/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi_komunikasi
3.https://tikom2sobang.wordpress.com/topik/kelas-vii/sejarah-perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi/

Senin, 17 Juni 2019

Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


1.Teori  Mengenai Ilmu Pengetahuan
      
    Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode  yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi.
Contoh:
  • Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja). Ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jarak matahari.
  • Ilmu Psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika lingkup pandangannya dibatasi ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang konkret. Ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi cocok menjadi perawat.
 
 2. Teori Mengenai Ilmu Teknologi

     Teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dalam memasuki Era Industrialisasi, pencapaiannya sangat ditentukan oleh penguasaan teknologi karena teknologi adalah mesin penggerak pertumbuhan melalui industri. 
Sebagian beranggapan teknologi adalah barang atau sesuatu yang baru. Namun, teknologi itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu gejala kontemporer. Setiap zaman memiliki teknologinya sendiri.
    Dalam konsep pragmatis dengan kemungkina berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa ilmu pengetahuan (body of knowledge) dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas juga meliputi teknologi sosial, terutama teknologi sosial pembangunan (the social technology of development) sehingga teknologi itu adalah metodi sistematis untuk mencapai setiap tujuan insani.” (Eugene Staley, 1970).
     Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengeubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Jacques Ellul dalam tulisannya berjudu “The Technological Society” (1964) tidak mengatakan teknologi tetapi teknik. Meskipun untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap bidang aktivitas manusia. Batasan ini bukan bentuk teoritis, melainkan perolehan dari aktivitas masing2 dan observasi fakta dari apa yang disebut manusia modern dengan perlengkapan tekniknya. Jadi teknik menurut Ellul adalah berbagai usaha, metode dan cara untuk memperoleh hasil yang sudah distandarisasi dan diperhitungkan sebelumnya.
     Fenomena teknik pada masyarakat terkini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional
  2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
  3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis
  4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
  5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling
    bergantung
  6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan
  7. otonomi artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
       Teknologi yang berkembang dengan pesat meliputi berbagai bidang kehidupan manusia. Luasnya bidang teknik digambarkan sebagai berikut :
  1. Teknik meluputi bidang ekonomi, artinya teknik mampu menghasilkan barang-barang industri. Dengan teknik, mampu mengkonsentrasikan capital sehingga terjadi sentralisasi ekonomi
  2. Teknik meliputi bidang organisasional seperti administrasi, pemerintahan, manajemen, hukum dan militer
  3. Teknik meliputi bidang manusiawi. Teknik telah menguasai seluruh sector kehidupan manusia, manusia semakin harus beradaptasi dengan dunia teknik dan tidak ada lagi unsur pribadi manusia yang bebas dari pengaruh teknik.
    Alvin Tofler (1970) mengumpamakan teknologi itu sebagai mesin yang besar atau sebuah akselarator (alat pemercepat) yang dahsyat, dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Dengan meningkatnya ilmu pengetahuan secara kuantitatif dan kualtiatif, maka kiat meningkat pula proses akselerasi yang ditimbulkan oleh mesin pengubah, lebih-lebih teknologi mampu menghasilkan teknologi yang lebih banyak dan lebih baik lagi.

3. Teori Mengenai Kemiskinan
     
     Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dB. (Emi Salim, Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat adil dan makmur. Garis kemiskinan, yang menentukan batas minimum pendapatan yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal:
  1. Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan,
  2. Posisi manusia dalam lingkungan sekitar, dan
  3. Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi.
Atas dasar ukuran ini maka mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan,
    dsb.;
  2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan
    kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal
    usaha:
  3. Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar
    karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan;
  4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas self employed),
    berusaha apa saja;
  5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai
    keterampilan.
Pola relasi dalam struktur sosial ekonomi ini dapat diuraikan sebagai berikut :
  • Pola relasi antara manusia (subjek) dengan sumber-sumber kemakmuran
    ekonomi seperti alat-alat produksi, fasilitas-fasilitas negara, perbankan,
    dan kekayaan sosial. Apakah ini dimiliki, disewa, bagi-hasil, gampang
    atau sulit bagi atau oleh subjek tersebut.
  • Pola relasi antara subjek dengan hasil produksi. Ini menyangkut masalah
    distribusi hasil, apakah memperoleh apa yang diperlukan sesuai dengan
    kelayakan derajat hidup manusiawi.
  • Pola relasi antara subjek atau komponen-komponen sosial-ekonomi dalam
    keseluruhan mata rantai kegiatan dengan bantuan sistem produksi.
    Dalam hal iniadalah mekanisme pasar, bagaimana posisi dan peranan
    manusia sebagai subjek dalam berfungsinya mekanisme tersebut.
 4. Teori Mengenai Pengetahuan Teknologi dan Nilai

      Ilmu pengetahuan dan teknologi sering dikaitkan dengan nilai atau moral. Hal ini besar perhatiannya tatkala dirasakan dampaknya melalui kebijaksanaan pembangunan, yang pada hakikatnya adalah penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penerapan ilmu pengetahuan khususnya teknologi sering kurang memperhatikan masalah nilai, moral atau segi-segi manusiawinya. Keadaan demikian tidak luput dari falsafah pembangunannya itu sendiri, dalam menentukan pilihan antara orientasi produksi dengan motif ekonomi yang kuat, dengan orientasi nilai yang menyangkut segi-segi kemanusiaan yang terkadang harus dibayar lebih mahal.
Ilmu dapatlah dipandang sebagai produk, sebagai proses, dan sebagai paradigma etika (Jujun S. Suriasumantri, 1984). Ilmu dipandang sebagai proses karena ilmu merupakan hasil darikegiatan sosial, yang berusaha memahami alam, manusia dan perilakunya baik secara individu atau kelompok. Apa yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan seperti sekarang ini, merupakan hasil penalaran (rasio) secara objektif. Ilmu sebagai produk artinya ilmu diperoleh dari hasil metode keilmuwan yang diakui secara umum dan universal sifatnya. Oleh karena itu ilmu dapat diuji kebenarannya, sehingga tidak mustahil suatu teori yang sudah mapan suatu saat dapat ditumbangkan oleh teori lain. Ilmu sebagai ilmu, karena ilmu selain universal, komunal, juga alat menyakinkan sekaligus dapat skeptis, tidak begitu saja mudah menerima kebenaran.
IImu adalah bukan tujuan tetapi sebagai alat atau sarana dalam rangka meningkatkan taraf hidup manusia. dengan memperhatikan dan mengutamakan kodrat dan martabat manusia serta menjaga kelestarian lingkungan alam.
Sikap ilmuwan dibagi menjadi dua golongan :
  1. Golongan yang menyatakan ilmu dan teknologi adalah bersifat netral
    terhadap nilai-nilai baik secara ontologis maupun secara aksiologis, soal
    penggunaannya terserah kepada si ilmuwan itu sendiri, apakah digunakan
    untuk tujuan baik atau tujuan buruk. Golongan ini berasumsi bahwa
    kebenaran itu dijunjung tinggi sebagai nilai, sehingga nilai-nilai
    kemanusiaan Iainnya dikorbankan demi teknologi.
  2. Golongan yang menyatakan bahwa ilmu dan teknologi itu bersifat netral
    hanya dalam batas-batas metafisik keilmuwan, sedangkan dalam
    penggunaan dan penelitiannya harus berlandaskan pada asas-asas moral
    atau nilai-nilai. golongan ini berasumsi bahwa ilmuwan telah mengetahui
    ekses-ekses yang terjadi apabiia ilmu dan teknologi disaIahgunakan.
    Nampaknya iImuwan goiongan kedua yang patut kita masyarakatkan
    sikapnya sehingga ilmuwan terbebas dari kecenderungan “pelacuran”
    dibidang ilmu dan teknologi, dengan mengorbankan nilai-nilai
    kemanusiaan.
Upaya untuk menjinakkan teknologi diantaranya :
  1. Mempertimbangkan atau kalau perlu mengganti kriteria utama dalam
    menolak atau menerapkan suatu inovasi teknologi yang didasarkan pada
    keuntungan ekonomis atau sumbangannya kepada pertumbuhan ekonomi.
  2. Pada tingkat konsekuensi sosial, penerapan teknologi harus merupakan
    hasil kesepakatan ilmuan sosial dari berbagai disiplin ilmu.